Bismillah..
Kata siapa cuma yg pacaran yg bisa lebay..??
Yang sudah halal pun juga bisa lebay lho.
Buktinya ada puisi dari seorang suami kepada istrinya gene:
Sayang..
Apapun yg kau pinta, apapun yg kau ingin,
Kan kuberikan apa yg kupunya,
Kan kulakukan semua yg kau ingin,
Kan kuambilkan rembulan bila kau mau,
Kan kukantongi bintang2 bila kau ingin,
Bila kau tak percaya..belahlah dadaku.
Hehe..bener kan yg halal pun bisa lebay..??
Tapi lebaynya kan syar'i yak..( xixi emang ada ya lebay yg syari? :p ).
Sahabatku..
Aku tidak sedang ingin membahas tentang lebay atau tidaknya ungkapan seorang suami ataupun yg pacaran.
Tapi ijinkan aku memberikan gambaran tentang sebuah komitment tentang jalan menuju separuh agama alias menuju menikah.
Memang sih menuju nikah itu modalnya TAK CUKUP HANYA CINTA.
Isinya bukan cuma kata2 cinta manis dan ungkapan2 sayang ataupun nikmatnya kebersamaan yg sudah halal.
Karena didalam pernikahan juga berisi aneka masalah hidup yg membutuhkan jawaban.
Misalkan, bagaimana saat beras habis, bgaimana saat uang belanja mepet dan mesti cari pinjaman, bgaimana agar dapur tetap mengepul, bgaimana agar tidak diusir pemilik kontrakan krn belum bayar sewa, bgaimana caranya agar tetep bisa ngeliwet dan kendil ora guling (jangan mikir buat anting2..hehe)..de el el..
Maka pantaslah jika banyak yg bilang: CALON SIH SUDAH ADA. TAPI MENIKAH ITU TAK HANYA MODAL CINTA. LEBIH DARI ITU, MENIKAH ITU TAK HANYA BUTUH KESIAPAN FINANCIAL, TAPI JUGA MENTAL DAN ILMU !
Hmmm..saya sepakat dan sangat2 setuju dengan pernyataan itu.
Namun JANGAN SAMPAI prinsip itu justru malah membelenggu diri kita sendiri sehingga TAKUT untuk menikah. Denga alasan belum siap mental dan ilmu, padahal finansial sudah mampu.
PAdahal, kalau mau jujur dan melihat realita di sekeliling kita neh, perhatikanlah...banyak bapak2 yg profesinya tukang becak, pemulung, pedagang asongan, tukang tambal ban, dan profesi2 lain yg notabene kita anggap (MAAF) golongan ekonomi bawah..mereka secara ilmu (baik ilmu agama atau pengetahuan) banyak yg tidak atau belum paham bahkan anda semua jauh lebih paham dari mereka. Namun lihatlah..mereka BERANI MENIKAH dan menghidupi keluarganya.
Kenapa..??
Karena mereka yakin bahwa rejeki itu sudah ketetapan yg pasti dari Allah, teteap akan diberikan kepada kita selama kita mau berusaha menjemputnya.
Kalau mereka berani menikah dan menghidupi keluarga, sedangkan kita bilang belum siap karena belum punya bekal mental dan ilmu yg cukup, bukankah itu artinya kita kalah dengan mereka? para tukang becak, pemulung, pedagang asongan...??? Maaf yach sobat jika engkau tersinggung..! ^.^
Semoga menjadi motivasi untukmu sobat..
Paling tidak mulai ada tumbuh keyakinan dalam hatimu untuk tidak ragu-ragu Menuju Separuh Agama !
Oceee...?
keywords: Menikah, persiapan menikah, siap menikah