Populernya sebuah pepatah mengatakan, tak kenal maka tak sayang. Umm, kalo sedikit saya selewengkan ngaak apa-apa ya.. ^_^
Tak Kenal Maka tak Akrab, itu maksud saya.
Sehari-harinya saat Blog ini saya Buat keaktifan saya adalah sebagai Mahasiswa di sebuah Perguruan Tinggi Swasta di Kota Pontianak yaitu STKIP-PGRI Pontianak. Sekitar 20 Tahun yang lalu tepatnya Pada tanggal 17 Juli 1992 disebuah desa terpencil tepatnya di Desa Sungai Bemban Kecamatan Kubu Kabupaten Kubu Raya seorang wanita yang sangat mulia, ya sangat mulia menurutku dan Allah pun memuliakannya didalam Al-Qur'an dengan pengulangan beberapa kali. Dari rahim wanita itulah asal muasal lahirnya seorang manusia, laki-laki kelamninnya dan saat dilahirkan Seorang lelaki disampingnya meneriakkan Sebuah Lafadz Azan yang begitu merdu dan akupun diberi nama ABDUL ROHMAN, merasa ada yang kurang, seorang laki-laki setengah baya menambahkan lagi nama itu dengan SYAH, ia adalah Kakekku. Al Hasil ampai saat ini di Aktaku tercatat dengan nama ABDUL ROHMANSYAH.
Terlahir didesa terpencil bukanlah alasan bahwa kita harus menjadi orang kecil, tertinggal dan hidup dalam kondisi yang memprihatinkan. Kondisi orang tua yang seadanya bukan menjadi faktor yang menyebabkan anda tidak sukses, tapi sebaliknya jadikanlah itu Motivator terbaik bahwa anda harus lebih baik dari mereka.
Tahun 2004 adalah tahun pertama saya harus hidup mandiri dan jauh dari orang tua, ini dilakukan demin mencapai perbaikan hidup yang sudah seharusnya saya lakukan, memang berat pada awalnya, namun semua itu bisa dilalui dengan ketabahan dan kesabaran. Menghadapi majikan yang cerewet dan Otoriter adalah tantangan yang berat yang harus saya hadapi. Semua pekerjaan harus dibumbui dengan ocehan, itulah tantangannya.
3 Tahun kemudian aku memutuskan untuk tidak lagi hidup dengan orang yang sama, sempat saya berfikir ingin Berhenti sekolah karena merasa tidak tahan jika hidup dengan orang lain begitu keras, namun niat itu harus aku urungkan. Cita-citaku amat mahal jika aku harus berhenti hanya karena hal se-sepele ini.
Lulus dengan Predikat terbaik disekolah pada tahun 2007 sempat membuatku optimis untuk melesat maju didunia Arsitektur yang sudah membuncah sejak kecil dulu hingga aku mencoba melamar di sebuah Sekolah SMK dengan Jurusan Teknik Gambar Bangunan (TGB), Namun sayang tuhan berkata lain, Ia belum memilihkan Jurusan ini untukku. Yang paling aku tidak habis pikir dengan kebodohanku saat itu adalah mengapa aku tidak mencoba sekolah lain dengan Jurusan yang sama? Aku justru melarikan diriku pada sebuah SMA, cukup Populer Sekolahnya saat ini sekolah tersebut resmi menjadi Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) di Kota Pontianak.
Rencana dan Harapanku Tak Pernah Dibuktikan Tuhan
Di Sekolah inilah aku mulai menemukan haluan hidup baru, dan cita-cita menjadi Arsitektur ku 90% memudar setelah aku lebih memilih Jurusan IPS.
Entah kenapa aku berani menulis Judul seperti yang anda baca diatas "Rencana dan Harapanku Tak Pernah Dibuktikan Tuhan" apakah aku sudah menjadi Hamba yang Kufur?.. yah, biarlah orang menilai demikian.
Statement itu muncul adalah sebagai buah hasil yang aku terima sejak aku mulai menancapkan Cita-Cita Menjadi Arsitektur. Emang sedikit aneh ceritanya hingga aku punya statement demikian.
Aku pernah mendengar ada yang mengatakan, suksesnya dan Kuatnya Malaysia itu karena mereka teguh pada pendirian, rencana dan cita-citanya, beda sama orang Indonesia, saat TK cita-citanya Presiden, SD, Menteri, SMP DPR, SMA Preman dan Kuliah tak tahu apa lagi cita-citanya, malah ada yang bilang "Seperti Air yang mengalir, Ngikut Arus Sajalah" Itulah sedihnya bangsa ini, kebanyakan makan tempe kali ya.. :D.
Itulah Aku, Kecil dulu aku mencita-citakan diri untuk menjadi Arsitektur, aku banyak belajar dari seorang paman yang kebetulan ia sukses menekuni bidang ini, itulah yang menguatkan motivasiku. Setelah kegagalan untuk memasuki Jurusan Arsitektur di SMK, aku hanya berdalih mungkin bukan takdir aku harus menekuni ini.
Tumbuh dan berkembang di SMA aku justru merajai Bidang Akuntansi, Alhamdulillah sempat menjuarai Accounting Competition Se-Kota Pontianak di tahun 2010 lalu membuatku semakin optimis untuk melanjutkan bidang ini, sayang.. Tuhan Berkata lain lagi, seakan Tuhan berbisik padaku "kamu tidak Cocok bidang ini"
Mungkin aku terlalu cepat untuk mengklaim bahwa tuhan tidak pernah Menjawab Cita, Harapan dan Rencanaku, tapi seperti itulah, sampai saat ini aku belum menemukan takdirku.
Mungkinkah Menjadi Guru?
Tidak Berhasil berkancah didunia Arsitektu dan Accounting bukan berarti semuanya berhenti dan mati. Tidak tahu kenapa, Cita-Cita yang tidak pernah terlintas di Jidad dan ini juga bukan minatku aku justru masuk pada Perguruan Tinggi dibidang Penyiapan Tenaga Pendidikan, STKIP-PGRI itulah lembaganya. Aku tidak tahu apakah Tuhan menakdirkan aku harus menekuni bidang ini, mungkinkah Tuhan ingin menitipkanku untuk membuka cakrawala pemikiran manusia didesaku yang masih kolot dengan pendidikan?.. aku tidak tahu, atau Tuhan Punya rencana lain tentang semua ini. Kita Hanya Bisa Berdo'a tentang Sebuah Harapan, Berikhtiar tentang Sebuah tujuan dan Bertawakkal tentang sebuah hasil. Tuhanlah yang maha menentukan segalanya.
Jika Memang aku harus menjadi guru, maka Do'akanlah aku bisa menjadi sosok yang paling dirindukan Muridku dan Menjadi Perantara Penerus Risalah dakwah didunia Pendidikan, Amin.
Salam Blogger Indonesia
Keywords : Abdul Rohmansyah, Abdul Al-Farish, Tentang Saya, Penulis, Sui Bemban, Kubu Raya, STKIP PGRI Pontianak, Fs-Galery, Segala Yang Baik Dari Ilmu, Fs-Calm, Bio Data Hidup, Riwayat hidup, Biodata.
Penulis
Oleh Fs-Galery pada .
Tentang Penulis Blog Informasi Biodata Penulis Rating: 4.5