Ternyata Bidadari itu Benaran ada
Saya bingung mau mulai menulis cerita ini dari mana, apakah huruf A, B, C atau D atau yang lainnya? Tiba-tiba Motivator di abad modern dan menjadi salah satu idola saya berbisik kepada saya “Kamu pasti sedang galau ya?” secara reflek saya jawab, “Kok tau?”
Waduuhh, ternyata aku ngigau lagi..
Itulah, terkadang didalam hidup ini ada suatu masalah yang cukup menguras fikiran kita hingga dalam suatu kondisi membuat kita tidak enak dengan apa yang sedang kita alami. Mungkin yang sedang aku alami ini bukanlah perkara penting bagi sebagian orang terutama mereka yang tidak memprioritaskan masalah cinta dan materi dalam hidupnya. Kalau didalam buku KCB karya Habiburrahman disitu ada nasihat dari Mas Azzam kepada sahabatnya Hafez yang didera rasa cinta kepada adiknya Fadil, Cut Mala. Rasa cinta yang begitu dalam membuat segalanya berada diluar control, hampir seluruh waktunya habis hanya untuk memikirkan cintanya itu. Namun semuanya mulai mereda setelah mendapat nasihat dari Mas Azzam. Sekarang permasalahannya adalah kok aku jadi ikut-ikutan?
Aku tidak tahu, apakah yang sedang aku rasakan ini dibolehkan atau tidak, sebab aku merasa rasa ini bukanlah kemauanku untuk saat ini. Ini adalah kali ke-4 aku mengenal seorang wanita yang begitu anggun. Dulu di SMA ada seorang wanita yang mengisi ruang hati, tapi sayang, tamat sekolah ia dikuliahkan ayahnya ke Djogja. Tak ada timbal balik darinya dan sejak itu aku tak pernah komunikasi lagi, alangkah merananya aku kehilangan sosok manusia yang harapku menjadi bidadariku kelak. maaf, kita stop disini saja cerita untuk yang pertama ini, sebab tak ingin ku kenang lagi :) Menyakitkan, hehe.
Gembala hidup mencari cinta tentunya tidak akan semudah itu berakhir, tidak mungkin aku menyerah hanya karena satu kebodohan. Aku katakan bodoh karena aku salah mengatakan ia sebagai bidadariku sementara ia pergi begitu saja, tentunya bidadari itu akan abadi menjadi milikmu selamanya. ia tidak akan meninggalkanmu dengan suatu alasan apapun.
Pengalaman keduaku adalah ketika memasuki bangku kuliah, aku cuek dengan kandasnya cinta pertama yang mungkin bagi sebagian orang merupakan catatan penting dalam hidupnya. Cueknya aku untuk kali ini karena aku menemukan seorang yang jauh lebih anggun dari bidadariku sebelumnya, tidak dapat aku tahan hingga bibirku berkata “Bagaimana Tuhan bias punya makhluk seperti ini dibiarkan berkeliaran bebas di bumi, apa tidak sayang kalau ternodai?”
Berbagai upaya aku lakukan untuk mencari perhatiannya dan hasilnya tepat tanggal di malam tahun baru ia resmi masuk dalam daftar baru bidadariku. Tapi yang sebelumnya sudah tidak bidadari lagi karena ia pergi tanpa sepatah katapun membuktikan kesetiaanya kepadaku, kalo dalam lagu liriknya kayak gini “Kau hancurkan aku dengan sikap mu, tak sadarkah kau telah menyakitiku” udah ah, nda usah diteruskan, ntar netes air mata ckck..
Alangkah bahagianya aku bisa masuk dalam daftar cinta bidadari kampus yang menjadi idola itu, bagai mana tidak! Diluar sana begitu banyak yang diam-diam mengaguminya, tapi mereka pada ciut ketika disuruh mengungkapkan yang sebenarnya.
Bersambung...!